Ingatkah Anda ketika demam frozen yoghurt atau lebih sering dikenal dengan istilah froyo melanda Jakarta? Hampir setiap outlet dipenuhi orang-orang yang rela mengantre lama demi semangkuk atau dua mangkuk froyo.
Tidak eksis kalau belum pernah mencoba froyo adalah segelintir pemikiran yang mungkin mucul di masyarakat kita yang sangat suka mengikuti tren. Larisnya frozen yoghurt di kota-kota besar tidak terlepas dari mulai munculnya kesadaran masyarakat urban untuk memulai hidup sehat.
Di saat maraknya artikel, buku, ataupun pembahasan tentang pentingnya hidup sehat, frozen yoghurt muncul sebagai alternatif kudapan sehat rendah kalori dan lezat di tengah camilan lain yang mirip seperti es. Baca juga :Resep Ampuh Sukses Berbisnis Kuliner!!. Momennya tepat dan menuai hasil laris manis. Begitu pula yang terjadi dengan buku biografi pendiri Apple Inc, Steve Jobs, karya penulis dan penulis biografi Walter Isaacson. Wafatnya sang inovator gadget tersebut membuat rasa keingintahuan masyarakat terhadap Steve Jobs menjadi berkali kali lipat lebih besar, sehingga tidak mengherankan buku biografi tersebut menjadi internasional bestsellerdalam waktu instan.
Tahukah anda kawan?? dari sedikit contoh di atas bisa dilihat ketika kita kritis dan cerdas dalam melihat peluang dan memanfaatkan momentum tentang apa yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat, kita bisa mendapat hasil yang sangat positif.
Serta konsistensi dalam menyampaikan pesan dan kualitas brand Anda terhadap konsumen.
Masalah timbul ketika konsistensi itu membuat brand Anda kehilangan kedinamisan. Konsistensi dalam menyampaikan pesan dari brand adalah mutlak,tapi kita harus bisa melihat peluang dari tren yang sedang beredar di masyarakat, yang bisa anda jadikan momentum yang bagus untuk menyegarkan kembali ingatan konsumen terhadap brand Anda. Baca juga :Kunci Sukses Wirausaha.
Selama tren tersebut masih memiliki relevansi dengan brand, kenapa tidak dicoba? Contohnya adalah pada saat eventsmusiman seperti Valentin, brand yang jeli melihat peluang dapat melakukan strategi untuk meningkatkan penjualan serta meraup laba. Baca juga : Peluang usaha 2012 yang diperkirakan akan menjadi tren.
Contohnya brand Dunkin Donuts asal Amerika dengan Cupid’s Choice Donut, donat berbentuk hati yang muncul di February sebagai Valentine’s Seasonal Offerings. Ternyata donat berbentuk hati ini menjadi produk yang sangat populer dikarenakan bentuknya yang unik dan mewakili mood dari Valentin yang fun dan romantis.
Memesan donat berbentuk hati menjadi alternatif dalam mengekspresikan perasaan kepada orang terkasih ataupun ikut sekadar merayakan euforia Valentin. Keberhasilan produk ini membuat Dunkin’ Donuts kembali meluncurkan donat berbentuk hati pada tahun 2012 dengan dua varian rasa, Cupid’s Choice Donut dan Chocolate Heart Donut. Kita tahu bahwa Dunkin’ Donuts adalah brand yang dikenal dengan produk donatnya, brand ini juga memiliki konsumer yang loyal. Baca juga : Bisnis Cokelat, Bisa Balik Modal dalam Dua Bulan.
Tetapi hal ini tidak membuat brand yang sudah sukses tersebut untuk berhenti berinovasi. Brand yang sukses adalah brand yang sanggup mempertahankan kualitas dan konsistensi namun tidak menutup dirinya dalam melihat peluang serta mengikuti fleksibilitas zaman.
Momen Valentin menjadi ajang kreativitas dalam menyegarkan kembali akan image donat. Donat yang identik sebagai hidangan all time favorites yang konvensional dikemas dengan tampilan baru yang terlihat freshdan modern.
Brand yang bisa memanfaatkan momentum yang sedang happening di tengah konsumer akan memiliki nilai plus, selain bisa meningkatkan brand awareness dari consumer word of mouth; brand tersebut juga terus berinovasi yang berarti brand Anda akan terus tumbuh dan berkembang.
Momennya tepat dan menuai hasil laris manis. Begitu pula yang terjadi dengan buku biografi pendiri Apple Inc, Steve Jobs, karya penulis dan penulis biografi Walter Isaacson. Wafatnya sang inovator gadget tersebut membuat rasa keingintahuan masyarakat terhadap Steve Jobs menjadi berkali kali lipat lebih besar, sehingga tidak mengherankan buku biografi tersebut menjadi internasional bestsellerdalam waktu instan.
0 comments:
Post a Comment